Tuesday, February 12, 2013

Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Mengembangkan Budaya K3

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 3:04 AM
Kepemimpinan yang efektif dari senior manajemen merupakan salah satu tanda dari budaya K3 yang positip dan ini akan menentukan bagaimana pekerja-pekerja yang ada didalam organisasi akan bersikap terhadap K3. Tetapi amat disayangkan banyak sekali senior manajemen yang tidak begitu bersemangat dan tertantang didalam menangani K3 karena mereka mengganggap K3 tidak lebih dari urusan compliance atau kepatuhan terhadap regulasi sehingga terasa membosankan, mereka tidak melihat K3 sebagai sesuatu yang dapat memberikan kontribusi terhadap keuntungan dan daya saing perusahaan. Seringkali senior manajemen
Baca »

Sunday, February 10, 2013

Keterbatasan Metode Hazard Evaluation

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 3:45 PM
Hazard Evaluation (HE), memiliki beberapa keterbatasan, apakah menggunakan metode berdasarkan pengalaman atau prediksi, tetatp tunduk pada sejumlah keterbatasan teoritis dan praktis. Dalam buku “Element of Process Accident” disebutkan ada lima keterbatasan metode evaluasi bahaya, yaitu:

Baca »

Thursday, February 7, 2013

Teori Induksi Sistem Kesalahan Manusia

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 8:04 PM
Salah satu teori yang menjelaskan penyebab terjadinya kecelakaan adalah teori induksi sistem kesalahan. Dalam konsep ini dijelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi pendorong terjadinya suatu kesalahan atau error. Ada dua kecenderungan kesalahan yang mendorong terjadinya kesalahan dalam suatu pekerjaan, yaitu kecenderungan kesalahan dari lingkungan dan kecenderungan kesalahan dari manusianya sendiri.
Baca »

Wednesday, February 6, 2013

Beberapa Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK)

0 comments Posted by Unknown at 6:13 PM
Terdapat beberapa faktor utama sebagai penyebab PAK ditempat kerja, secara garis besar dapat dikelompokan kedalam 5 bagian, yaitu:
1. Faktor Fisik, seperti:
  • Suara atau kebisingan yang dapat merusak pendengaran.
  • Radiasi sinar radioaktif yang dapat merusak sel-sel tubuh dan kelainan kulit.
  • Suhu yang terlalu tinggi yang dapat meyebabkan heat stress seperti heat stroke, heat cramp, dst.
  • Tekanan yang terlalu tinggi yang dapat menyebabkan “caisson disease”.
  • Penerangan yang kurang baik yang dapat merusak mata.
2. Faktor Kimia, seperti:
  • Debu yang dapat menyebabkan pneumoconioses, diantaranya> silicosis, asbestosis dan lain-lain.
  • Fume dari metal yang dapat menyebabkan metal fume fever.
  • Uap beracun yang dapat menyebabkan keracunan.
  • Gas, misalnya keracunan H2S, CO dan lain-lain.
  • Larutan bahan kimia, misalnya menyebabkan dermatitis.
  • Dan lain-lain.
3. Faktor Biologis/Infeksi, seperti virus atau bakteri. Misalnya Avian Flu, HIV, dst.
4. Faktor Fisiologis, yang disebabkan oleh kesalahan konstruksi mesin, sikap badan yang kurang baik, salah cara melakukan pekerjaan, dll.
5. Faktor Mental –Psikologis, seperti stress akibat kerja, hubungan yang kurang baik, tekanan dari atasan, dst.
Baca »

Sunday, February 3, 2013

Perilaku Keselamatan (Safety Behavior)

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 1:27 AM
Perilaku diterjemahkan dari kata bahasa Inggris “behavior” dan kata tersebut sering dipergunakan dalam bahasa sehari-hari, namun seringkali pengertian perilaku ditafsirkan secara berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Perilaku juga sering diartikan sebagai tindakan atau kegiatan yang ditampilkan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain dan lingkungan disekitarnya, atau bagaimana manusia beradaptasi terhadap lingkungannya. Perilaku, pada hakekatnya adalah aktifitas atau kegiatan nyata yang ditampikan seseorang yang dapat teramati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku keselamatan adalah tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan faktor-faktor keselamatan kerja.
Baca »
 

Translate