Thursday, February 28, 2013

Langkah 3 Penerapan SMK3 OHSAS 18001

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 4:54 PM
Tinjau awal dimaksudkan untuk mengetahui posisi perusahaan, kondisi K3 yang telah berjalan, serta berbagai permasalahan yang dihadapi serta isu – isu mengenai K3 yang terkait dengan bisnis perusahaan.
Baca »

Wednesday, February 20, 2013

Langkah 2 Penerapan SMK3 OHSAS 18001

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 3:02 PM
Langkah kedua dalam penerapan SMK3 OHSAS 18001 adalah menentukan ruang lingkup SMK3 yang akan dikembangkan dalam perusahaan. OHSAS 18001 tidak menentukan batasan atau lingkup operasi penerapan SMK3, sehinggga pada dasarnya dapat diimpelementasikan diseluruh jenis dan lingkup kegiatan perusahaan. OHSAS 18001 hanya menyebutkan bahwa standar ini sesuai bagi perusahaan yang ingin:
Baca »

Tuesday, February 19, 2013

Langkah 1 Penerapan SMK3 OHSAS 18001

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 3:00 PM
Program OHSAS 18001 hendaknya diberlakukan sebagai suatu proyek, bukan hanya sekedar sambilan. Sebagai suatu proyek harus jelas rencana pelaksanaan serta didukung oleh sumber daya yang diperlukan. Untuk itu, tim ini harus memiliki koordinator atau proyek manajer dalam hal ini disebut Manajemen Representative (MR) yang sekaligus sebagai wakil dari manajemen dalam yang berkaitan dengan pelaksanaan program SMK3 OHSAS 18001. Dalam klausul 4.4.1 disebutkan bahwa perusahaan harus menunjuk salah seorang dari manajemen puncak (direksi) dengan tanggung jawab khusus untuk memastikan bahwa implementasi SMK3 berjalan dengan baik. Untuk itu MR seharusnya dipilih dari level manajemen yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan SMK3, misalnya fugsi operasi, produksi, sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku dalam perusahaan. Yang bersangkutan diharapkan akan memiliki akses dan tanggung jawab dalam pelaksanaan K3 diperusahaan.

Baca »

Sunday, February 17, 2013

Kepemimpinan Dalam Sistem Manajemen K3

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 3:39 PM
Leadership atau kepemimpinan adalah sesuatu yang dimulai dari atas kebawah. Pemimpin berbeda dengan manajer, manajer adalah kedudukan jabatan dalam suatu organisasi yang mengurus segala aspek manajerial. Tidak semua manajer bisa menjadi pemimpin, namun pemimpin yang baik harus mampu melakukan aspek manajerial. Dalam aspek K3, semua pihak disemua area organisasi memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, karena kepemimpinan terkait dengan cara pandang dan sikap pemimpin terhadap segala aspek yang menjadi tanggung jawabnya. Kepemimpinan sulit diukur dan ditetapkan kriterianya, sehingga ada persyaratan dalam SMK3. Tetapi bukan berarti hal tersebut dapat diabaikan, karena SMK3 terkait langsung dengan pekerja. Disini kita akan membahas segi kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam SMK3. Sekali lagi kepemimpinan tidak dipersyaratkan baik oleh OHSAS 18001 ataupun SMK3 Permenaker. Jadi tidak ada kewajiban untuk menerapkannya dalam SMK3, akan tetapi kepemimpinan sangat penting untuk menunjang kesuksesan pelaksanaan SMK3, meskipun tanpa kepemimpinan SMK3 masih tetap dapat dijalankan, namun hanya dalam bentuk sebatas retorika tanpa ada perbaikkan.
Baca »

Thursday, February 14, 2013

Pokok- Pokok Penting K3

1 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 2:47 AM

Tempat Kerja

Menurut undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, yang dimaksud dengan tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah kekuasaan hokum republik indonesia. Kemudian dalam penjelasannya pada pasal 1 ayat (1), dengan perumusan ini, maka ruang lingkup dari UU tersebut jelas ditentukan oleh 3 unsur yaitu:
Baca »

Tuesday, February 12, 2013

Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Mengembangkan Budaya K3

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 3:04 AM
Kepemimpinan yang efektif dari senior manajemen merupakan salah satu tanda dari budaya K3 yang positip dan ini akan menentukan bagaimana pekerja-pekerja yang ada didalam organisasi akan bersikap terhadap K3. Tetapi amat disayangkan banyak sekali senior manajemen yang tidak begitu bersemangat dan tertantang didalam menangani K3 karena mereka mengganggap K3 tidak lebih dari urusan compliance atau kepatuhan terhadap regulasi sehingga terasa membosankan, mereka tidak melihat K3 sebagai sesuatu yang dapat memberikan kontribusi terhadap keuntungan dan daya saing perusahaan. Seringkali senior manajemen
Baca »

Sunday, February 10, 2013

Keterbatasan Metode Hazard Evaluation

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 3:45 PM
Hazard Evaluation (HE), memiliki beberapa keterbatasan, apakah menggunakan metode berdasarkan pengalaman atau prediksi, tetatp tunduk pada sejumlah keterbatasan teoritis dan praktis. Dalam buku “Element of Process Accident” disebutkan ada lima keterbatasan metode evaluasi bahaya, yaitu:

Baca »

Thursday, February 7, 2013

Teori Induksi Sistem Kesalahan Manusia

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 8:04 PM
Salah satu teori yang menjelaskan penyebab terjadinya kecelakaan adalah teori induksi sistem kesalahan. Dalam konsep ini dijelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi pendorong terjadinya suatu kesalahan atau error. Ada dua kecenderungan kesalahan yang mendorong terjadinya kesalahan dalam suatu pekerjaan, yaitu kecenderungan kesalahan dari lingkungan dan kecenderungan kesalahan dari manusianya sendiri.
Baca »

Wednesday, February 6, 2013

Beberapa Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK)

0 comments Posted by Unknown at 6:13 PM
Terdapat beberapa faktor utama sebagai penyebab PAK ditempat kerja, secara garis besar dapat dikelompokan kedalam 5 bagian, yaitu:
1. Faktor Fisik, seperti:
  • Suara atau kebisingan yang dapat merusak pendengaran.
  • Radiasi sinar radioaktif yang dapat merusak sel-sel tubuh dan kelainan kulit.
  • Suhu yang terlalu tinggi yang dapat meyebabkan heat stress seperti heat stroke, heat cramp, dst.
  • Tekanan yang terlalu tinggi yang dapat menyebabkan “caisson disease”.
  • Penerangan yang kurang baik yang dapat merusak mata.
2. Faktor Kimia, seperti:
  • Debu yang dapat menyebabkan pneumoconioses, diantaranya> silicosis, asbestosis dan lain-lain.
  • Fume dari metal yang dapat menyebabkan metal fume fever.
  • Uap beracun yang dapat menyebabkan keracunan.
  • Gas, misalnya keracunan H2S, CO dan lain-lain.
  • Larutan bahan kimia, misalnya menyebabkan dermatitis.
  • Dan lain-lain.
3. Faktor Biologis/Infeksi, seperti virus atau bakteri. Misalnya Avian Flu, HIV, dst.
4. Faktor Fisiologis, yang disebabkan oleh kesalahan konstruksi mesin, sikap badan yang kurang baik, salah cara melakukan pekerjaan, dll.
5. Faktor Mental –Psikologis, seperti stress akibat kerja, hubungan yang kurang baik, tekanan dari atasan, dst.
Baca »

Sunday, February 3, 2013

Perilaku Keselamatan (Safety Behavior)

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 1:27 AM
Perilaku diterjemahkan dari kata bahasa Inggris “behavior” dan kata tersebut sering dipergunakan dalam bahasa sehari-hari, namun seringkali pengertian perilaku ditafsirkan secara berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Perilaku juga sering diartikan sebagai tindakan atau kegiatan yang ditampilkan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain dan lingkungan disekitarnya, atau bagaimana manusia beradaptasi terhadap lingkungannya. Perilaku, pada hakekatnya adalah aktifitas atau kegiatan nyata yang ditampikan seseorang yang dapat teramati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku keselamatan adalah tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan faktor-faktor keselamatan kerja.
Baca »

Saturday, February 2, 2013

Program Beasiswa Wijaya Karya

1 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 12:48 AM

PROGRAM BEASISWA
PT. WIJAYA KARYA PERSERO

PERSYARATAN PROGRAM BEASISWA
PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.

A. UMUM

  1. Mahasiwa semester VII tahun ajaran 2013-2014 dengan IPK >= 3.00
  2. Aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi di Kampus dengan menunjukan surat referensi dari organisasi yang diikuti Jenis Kelamin Pria
  3. Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain dengan membuat surat pernyataan
  4. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah operasi perusahaan

Baca »

Friday, February 1, 2013

Mekanisme Alat Pelindung Pernafasan

0 comments Posted by Redaksi K3 Indonesia at 5:23 PM
Mekanisme Alat Perlindungan Pernapasan (Respirator)
Respirator atau lebih popular dikenal dengan masker adalah alat yang digunakan untuk perlindungan pernapasan terhadap udara yang terkontaminasi. Sebenarnya istilah masker kurang tepat digunakan untuk respirator. Masker umumnya digunakan untuk melindungi lingkungan dari kontaminan dari pengguna masker, misalnya para pekerja di industri makanan menggunakan masker untuk melindungi makanan dari kontaminasi air ludah pekerja, atau suster di rumah sakit menggunakan masker untuk melindungi pasien dari kontaminasi suster atau dokter. Karena masker tidak fit kewajah sehingga tidak bisa digunakan untuk melindungi sipemakai. Sementara respirator harus fit kewajah sehingga bisa melindungi sipengguna dari kontaminan lingkungan. Secara garis besar respirator terbagi menjadi empat jenis , yaitu:
Baca »
 

Translate